“Mas Agung tidak mungkin lupa sama aku kan? Aku Sasmita, Mas. Istri Mas.” “Sorry, sepertinya gue bukan orang yang elo maksud.” Orang itu mencoba melepas pegangan Sasmita di kemejanya. “Tolong lepasin. Gue harus kerja.” “Enggak, tolong jangan pergi lagi Mas. Aku mohon,” Beberapa karyawan bahkan ada yang menghentikan langkah mereka karena rasa penasaran lebih mendominasi. “Mas Agung.” “Gue bukan Agung! Tolong lepas!” Orang itu terpaksa mendorong tubuh Sasmita hingga jatuh tersungkur, lalu segera beranjak pergi dari sana. Sedangkan Sasmita menangis tergugu dengan tubuh bergetar, “Astaga Ibu. Ibu kenapa? Ayo saya bantu memapah sampai ke ruangan Bapak.” Sasmita menggeleng dan masih terisak, “Ayo Bu. Sebelum orang yang berkerumun semakin banyak.” Sasmita mendongak dengan linang air mata;
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari