Part 15 - Mencuri Kesempatan

1661 Kata

Pras hari ini sengaja datang ke Pabrik untuk mengecek keadaan Pabrik juga keadaan di perkebunan. Setelah sampai di sana, Pras mengernyitkan dahi karena mesin – mesin untuk produksi tampak sudah usang. Padahal seingat Pras tahun lalu mereka mengajukan proposal untuk pembelian mesin baru dan langsung di setujui oleh Pras. Pras pun mengalihkan pandangan; menatap Pria berperut buncit di sampingnya, “Saya masih ingat jika tahun lalu kalian mengajukan proposal buat beli mesin baru.” Terang Pras pada Sapto. Melihat Sapto yang tampak salah tingkah, membuat Pras mengernyitkan dahi penasaran. “Jujur pada saya. Mana mesin baru itu?” “Ngg—anu Pak. Haryo, dia—“ “Menjual mesin baru itu kan?” Lanjut Pras tak sabaran. Sapto menundukkan kepala lalu mengangguk. “Kenapa kamu tidak melaporkan ke pusat?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN