"Ingat ya, pokoknya sekarang kita musuhan!"
Berulang kali Arka mengatakan hal yang sama, dari mulai mereka keluar dari kantin hingga menuju ke tempat kerja masing-masing. Kalma yang tidak punya segudang kesabaran pun membalas, "sekali lagi lo bilang gitu, gue colok mata lo ya, Udin! Sekali aja cukup, gue sudah denger. Ini lo bilangnya berkali-kali sampai mulut lo berbusa!"
Masuknya Kalma ke ruangannya pun sebenarnya ia masih mendapatkan sindiran dari rekan kerjanya. Tidak separah sebelumnya saat di lobi, namun mereka saling tatap satu sama lain dan tertawa tipis.
Kalma mengabaikannya. Ia ke meja kerjanya, namun matanya masih aktif patroli, celingak-celinguk memperhatikan satu per satu dari mereka yang diam-diam tertawa. Ketika mata Kalma dengan salah satu dari mereka bertemu tanpa se
