21. Act Of Money

2122 Kata

“Saya menyukaimu, Sil— ah, enggak. Saya sangat menyukaimu. Jadi, izinkan saya mengejarmu. Ya?” Mataku mengerjap. Aku mendadak blank. Harusnya aku sudah mengekspektasikan ini, jadi harusnya aku juga tidak kaget. Namun, kenyataanya aku justru sangat, sangat, sangat kaget. Saat ini lidahku juga mendadak kelu. Suaraku pun rasanya tercekat di tenggorokan. Ini sungguh reaksi yang sebenarnya tidak kuinginkan, tetapi aku tak bisa mengendalikan diri dengan baik. “Aw!” satu sentilan pelan mendarat di hidungku. Membuatku seketika sadar atas lamunan sesaatku, yakni lamunan yang tercipta karena otakku mendadak buntu. “Sampai kapan kamu akan diam?” tanya Mas Fendi kemudian. “Apa kalimat saya kurang jelas, Sil?” Aku buru-buru menggeleng. “Enggak, e-enggak. S-sangat jelas.” “Jadi?” Mas Fendi terseny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN