“Entah sejak kapan, bayangmu selalu muncul meski gelap membutakan mata. Meski sesak dalam genang air mata. Meski bibirku tak kuasa mengucap suara. Kamu … manusia pertama yang kupanggil namanya, saat harapku tinggal seujung nyawa.” Chana – Daniyal, tolong …. ⠀ Chana memperhatikan kesibukan di sekitar menara. Merasa senang sekaligus bersalah. Ia baru tahu dari Zicho kalau menara ini sarat akan kenangan manis mendiang istri Daniyal. Pasti sangat berat bagi pria itu untuk mengubahnya sesuai dengan selera Chana. Sama artinya, Chana menghapus bayangan Kirani dari sana. Saat ia mengurungkan niat dan menghubungi Daniyal untuk membatalkan rencana renovasi ini, semua sudah terlambat. Alasan apa pun yang ia utarakan bahwa menara itu sangat indah, Daniyal tidak perlu merenovasi bangunan menar