5. Interogasi

800 Kata
Karena keusilan sang adik alias Hendri Afriansyah jadilah foto status medsosnya beberapa hari yang lalu menyebar dan menjadi gosip paling heboh di komplek dan di toko. Tak lupa Hendri mendapat omelan dari sang kakak. Tapi sang tersangka hanya diam saja sebab membuat April kesal adalah hobinya. "April, " Suara Ibu masuk ke indra pendengaranya. Di meja makan itu ada mereka bertiga, Ibu, April dan Hendri. Sedangkan sang Ayah sudah berangkat ke toko. "Ya, bu, " Jawab April dengan nasi yang ada didalam mulut. Sebenarnya Ibu ragu untuk menanyakan hal yang membuatnya penasaran beberapa hari ini tapi ia harus bertanya langsung pada putrinya dari pada menduga-duga. "Kabar kamu pacaran sama anaknya Bu Erna itu benar? " April menelan makananya dulu sebelum menjawab pertanyaan ibunya. "Bu Erna siapa? " Tanya April tidak mengerti. Jujur saja April tidak tahu nama orang tua Ozy. "Teman kamu itu loh, Pril. Ibu lupa namanya siapa? " "Ozy." Sahut Hendri. "Nah itu, Ozy. Dari kemarin Ibu di tanya sama ibu-ibu pas belanja sayur didepan rumah. Ibu jawab nggak tau. Kamu saja nggak pernah cerita ke Ibu. " Sebelum menjawab pertanyaan perempuan yang sudah melahirkanya April melirik tajam Hendri yang sibuk makan. "Mau cerita apa, bu? Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Ozy, " Jawab April jujur. "Lah, terus kenapa orang-orang mikirnya kamu pacaran sama Ozy? " "Itu semua gara-gara si Hendri. " "Lah, kok aku sih? " Protes Hendri tidak mau di salahkan. Padahal jelas-jelas dialah pelakunya. "Kan kamu yang upload foto mbak sama Ozy. Pakai nulis 'calon kakak ipar' segala. Yang lihat kan pastinya mikir yang aneh-aneh." Omel April. "Kan cuma bercanda mbak... Tapi siapa tau di aminin sama malaikat yang lagi lewat. Jadi mbak bisa jadian beneran sama Kak Ozy. Iya kan, bu? " Hendri meminta dukungan Ibunya. Ibunya hanya tertawa kecil melihat kelakuan anak-anaknya yang jarang akur, sedangkan April kesal bukan main. "Uuggghh.... " Tangannya sudah terangkat ingin melempar adiknya dengan sendok yang ada di tangan tapi tidak jadi di lakukanya. "Dari pada sama pak Fathon, aku lebih senang kalau mbak April sama kakaknya Fahmi. " Jujur Hendri. Mendengar nama Fathon nafsu makan April langsung hilang. Nama itu benar-benar merusak moodnya, apalagi orangnya. "Kenapa? Bukanya dia dulu guru kamu," Tanya Ibu. "Seharusnya kamu senang dong punya calon kakak ipar pak Fathon. Dia kan baik." Lanjut Ibu yang matanya melirik kearah April sekilas. Mendengar omongan ibunya mood April berkali kali tambah jelek. "Baik buat Ibu. Ibu kan mau jodohin mbak April sama dia." "Ya nggak apa-apa di jodohin. Apalagi kalau mbak kamu setuju. Ibu bakalan senang banget. " Telinga April panas mendengar obrolan Ibu dan adiknya. Gadis itu langsung berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan meja makan itu. "Pril, mau kemana? Makanan kamu kan belum habis. " "Nggak nafsu makan, bu. " Ibu menghela nafas panjang. Melihat reaksi April yang moodnya langsung jelek karena membahas Fathon, jawabanya sudah jelas. *** Di tempat lain dengan suasana yang sama di meja makan. Di ruangan itu duduk empat orang yang mengelilingi meja persegi itu. Satu-satunya perempuan disana memberi kode pada suaminya untuk memulai pembicaraan pada anak sulungnya tapi sang suami menggelengkan kepalanya, menolak. "Ozy. " Panggil Ibu. "Ya, bu, " Jawab Ozy di sela makanya. "Eemmm... Kamu pacaran sama April, ya?" Tanya Ibu to the point. Mendengar pertanyaan ibunya, Ozy tersedak makananya sendiri. Fahmi yang duduk disebelahnya langsung menyodorkan segelas air putih. Ozy menerimanya lalu meminumnya. "Aku sama April pacaran? Maksudnya gimana?" Ozy jujur tidak mengerti. "Beberapa hari ini Ibu selalu di tanya-tanya sama ibu-ibu yang lain pas belanja sayur di toko bu Wati. Apa benar kamu pacaran sama April? " "Aku sama April nggak ada hubungan apa-apa. Kita cuman temanan, " Jawab Ozy. "Abang ketinggalan gosip paling hot di komplek ini, " Kata Fahmi. "Gosip di dengerin. " "Lah gimana nggak di dengerin. Ini kan gosip tentang abang. Nih, lihat. " Fahmi menunjukkan screenshoot status Hendri beberapa hari yang lalu. "Baca tuh captionya 'Calon kakak ipar'. Gimana nggak bikin heboh satu komplek. " "Nggak usah di tanggepin. Itu kerjaan orang iseng. Foto itu pas kemarin aku lagi bersepeda pagi dan nggak sengaja ketemu April. " "Nggak usah di tanggepin gimana? Lah yang upload status adeknya April sendiri. " Jelas Fahmi. "Hah? " Ibu Erna menghela nafas panjang. "Padahal Ibu sudah berharap kamu beneran ada hubungan sama April." Ibu terlihat kecewa. "Kita cuma teman, bu." Jelas Ozy. Ada sedikit perasaan tidak enak melihat Ibunya kecewa. "Ibu setuju misalkan kamu sama April. Dia anak yang baik, cantik, sopan, jelas bibit bebet bobotnya. Tapi ya sudahlah. " "Ayo makan, nggak baik makan sambil ngobrol." Sela Ayah. "Ibu dulu juga pernah dengar kalau April mau di jodohin sama Fathon. Tapi sampai sekarang nggak tau kelanjutanya gimana. " "Kak Fathon tetangga kita, bu? " Tanya Fahmi. "Iya. Tapi nggak tau benar atau nggak. " Ozy hanya diam mendengarkan obrolan Ibu dan adiknya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN