Renata menatap s**u yang di berikan Lilly padanya "Kali ini aku ingin kopi," ucapnya datar. "Tapi kopi tak baik untuk kesehatan anda saat ini nyonya." Renata berdecak "Aku bosan dengan minuman manis itu, setidaknya berikan aku wiski." "Tuan Dom akan marah pada saya, nyonya..." "Persetan dengannya, dia bahkan tak terlihat sejak kemarin, sejak aku sadar dia seperti terus menghindar dengan alasan sibuk." Lilly tak menjawab "Sebenarnya apa yang kau bisa, kenapa kondisiku belum sembuh total." "Maafkan saya nyonya, itu diluar kuasa saya." "Kalau begitu carikan dokter yang lebih hebat, bodoh!" Renata menghela nafasnya, pertemuan dengan para produser dan pemilik majalah tinggal dua hari lagi, tapi, dia masih menggunakan tongkat. Sial. Jika begini dia tidak akan bisa hadir. Renata membuka