bc

Love, Sweet, And (Hurt) Heart

book_age18+
103
IKUTI
1.8K
BACA
love-triangle
family
HE
age gap
heir/heiress
sweet
office/work place
childhood crush
like
intro-logo
Uraian

"Kau mau menikah denganku?" gadis kecil itu mengangguk.

"Kalau begitu kau harus jadi dewasa lebih dulu." Dominic mengusak pucuk kepala Mikha, membuat Mikha tersenyum.

Mikha mengira jika perasaannya akan hilang sebab itu hanya sebuah cinta monyet, yang bahkan dia rasakan saat usianya sepuluh tahun, tapi dia tak tahu jika sepuluh tahun kemudian jantungnya berdebar kencang saat bertemu kembali dengan pria itu, Si Uncle Dominic.

Semakin lama Mikha semakin terjebak dengan perasaannya pada pria yang bahkan usianya 20 tahun di atasnya. Mikha ingin mengubur perasaannya sebab Dominic telah memiliki seorang istri yang dia nikahi sepuluh tahun lalu, saat dia juga merasakan sakit hati kala itu.

Namun bagaimana jika ternyata perasaannya tiba-tiba bersambut? Mampukah Mikha melawan nuraninya dan merebut Dominic dari Istrinya?

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1: Insiden
Mikhaela Grace Abraham, biasa di panggil Mikha, Dulu namanya hanya Mikhaela Grece, dan nama Abraham dia dapatkan lima belas tahun lalu saat dia bertemu dengan ayah kandungnya, Mike Zain Abraham. Ketika itu dia yang tengah membutuhkan pengobatan dari leukimia yang di deritanya, Kimmy sang Mommy membawanya berpindah ke sebuah kota besar, yaitu New York untuk mendapat perawatan maksimal sekaligus mencari donor sumsum tulang belakang untuknya. Tanpa ia kira orang itu ternyata ayah kandungnya sendiri yang awalnya tak tahu keberadaannya. Ya, orang tuanya ternyata berpacaran dulu, lalu entah kenapa mereka berpisah dan sang ayah tak tahu jika di rahim Mommynya ada dirinya yang tengah tumbuh. Hingga enam tahun kemudian dia menemukannya dan Mommynya lalu mereka kembali bersama, dengan Mikha yang akhirnya tertolong dan sembuh dari sakitnya. (Baca: Tak Akan Terulang lagi!) Dan kini Mikha tumbuh menjadi gadis cantik berusia 20 tahun, berusaha belajar mandiri di tengah perlakuan manja dari seluruh keluarganya. Ah, satu lagi cerita penting dari masa lalunya, dan akan menjadi poin penting dari cerita ini. Saat usianya 5 tahun dia bertemu dengan seorang pria yang mencoba mengejar Mommynya, Dominic. Pria itu kerap memujinya dengan kata-kata manis yang menenangkannya saat dia sendiri tak merasa percaya diri, hingga rasa kagum akan Dominic terbentuk seiring pertemuan mereka. Bocah lima tahun itu selalu memandang kagum saat menatap pria itu, hingga dia bermimpi akan menikahi pria itu saat dewasa nanti. Namun mimpinya tak terwujud sebab saat usianya 10 tahun pria itu menikah dengan wanita lain, dan sekarang saat usianya menginjak 20 tahun dia bertemu kembali dengan pria itu. Jika dulu perasaanya hanya sebatas mengagumi dan menyukai pujian dari pria itu, sekarang Mikha merasakan dadanya berdebar saat hanya melihat pria itu. Mikha menarik nafas panjang ... Dia memiliki kekasih, tapi, mirisnya dia malah memikirkan pria lain yang sudah tua dan matang. Tidak mungkin ini cinta kan? pria itu bahkan 20 tahun lebih tua darinya. Sudah satu minggu dia bekerja di Horison Group, membantu para sekretaris petinggi perusahaan, termasuk sekretaris Dominic. Dan akibatnya dia selalu bisa melihat pria hampir paruh baya itu di setiap hari dengan perasaan tak menentu. "Mikha!" sebuah seruan membuyarkan lamunannya. "Kau melamun?"Michael menepuk pucuk kepalanya "Sejak tadi aku memanggilmu." pria itu duduk di sebelahnya. Mikha menghela nafasnya lalu menatap pemandangan di depan sana, dimana semua manusia tengah menari liar mengikuti alunan musik keras yang di mainkan seorang dj. Ya, dia sedang berada di klub malam bersama Mich untuk merayakan ulang tahun sepupunya itu. Mikha hendak meraih botol tequila di depannya sebelum Mich mencegahnya "Uncle Mike akan marah kalau kau pulang dalam keadaan mabuk," cegahnya. Mikha mendengus "Lalu kenapa memilih klub?" untuk apa dia merayakannya disini kalau Mikha justru tak boleh minum. Mich menggaruk tengkuknya "Itu, sudah ku bilang kau jangan ikut, ini acaraku dan teman-temanku," Lagi Mikha mendengus "Tidak peduli, aku ingin minum." Mikha menyingkirkan tangan Mich dan menegaknya langsung dari botolnya. "Ish, kau merepotkan." "Mich ayo menari!" Mich menoleh saat teman- temannya memanggilnya. Mikha mendorong Mich "Sana pergi dengan temanmu, jangan pedulikan aku," ucap Mikha dengan mata yang mulai sayu. "Tapi-" Mikha menggerakkan tangannya agar Mich segera menjauh. Mich berjalan ke arah teman- temannya dengan sesekali melihat ke arah Mikha, sedangkan gadis itu masih dengan santai menegak minumannya. "Mich ayo menari." Seorang gadis menariknya dan mereka mulai menari hingga melupakan Mikha yang harus dia awasi. Mikha mengerang saat satu botol tequilanya habis begitu saja, matanya yang mulai buram mencoba mencari pelayan untuk memesan kembali, namun dia tak menemukan keberadaannya, hingga dia beranjak untuk pergi dan memesan sendiri. Langkah sempoyongan itu keluar dari ruangan vip yang sudah Mich sewa, wajahnya celingukan, namun tak juga menemukan orang lain, hingga dia melihat punggung seseorang berbaju hitam memasuki sebuah ruangan "Pelayan," panggilnya "Bagaimana bisa Mich memesan pelayanan yang buruk, menyebalkan," keluhnya lalu mengikuti punggung itu, untuk memesan minuman kembali. Sepanjang jalan Mikha hampir terjatuh andai tidak berpegangan pada tembok, hingga dia memasuki sebuah ruangan "Aku ingin Tequila satu," tunjuknya pada seorang wanita yang asik menari. "Kau gila?" katanya ke arah Mikha. "Pergi, ruangan ini sudah di pesan." Mikha mencebik dan justru masuk lebih dalam "Ku bilang aku pesan satu botol, satu botol saja." Mikha benar-benar sudah mabuk hanya dengan satu botol kecil tequila yang di berikan Mich hingga dia meracau dan tak tahu dengan siapa dia bicara. "Beri aku satu, aku tidak akan beri tahu Daddy." Mikha menunjuk angka satu dengan telunjuknya. Gadis penari itu mulai kesal dan memanggil penjaga, hingga tamunya menghentikannya "Dia tanggung jawabku," ucapnya dengan suara berat dan tegas. "Kalian keluarlah," ucapnya pada semua orang. Hingga semua orang pergi meninggalkan Mikha dan pria yang hingga kini menatapnya dengan tajam. "Hei, kemana kalian pergi? aku minta minumanku," Mikha merengek menarik salah satu pria yang hendak keluar, membuat pria yang sejak tadi menatapnya tajam beranjak dan menariknya. "Keluar!" Mikha tertawa kecil lalu melihat pada pria yang kini menariknya "Oh, kau yang akan memberikan minumanku." Mikha menengadahkan tangannya, matanya menatap sayu dengah bibir yang terus tersenyum. Pria itu terkekeh "Kau benar-benar sudah dewasa, hum?" lalu dia menggendong Mikha bak karung beras dan pergi dari sana. *** Mikha mengerang saat merasakan kepalanya yang terasa berat akibat mabuk semalam. Kedua tangannya mencengkram kepalanya yang terasa ingin meledak. "Dimana aku?" tanyanya pada diri sendiri saat melihat sekelilingnya. "Sudah bangun." Mikha menoleh dan membelalakan matanya saat mendapati seorang pria yang hanya berbalut handuk berjalan ke arahnya. "Ka-u?" Mikha segera memalingkan wajahnya saat dia tak seharusnya memperhatikan d**a bidang yang basah itu. Tapi tunggu? bagaimana dia berada disana dengan seorang pria yang ... Mikha menunduk dan melihat dirinya lalu matanya kembali terbelalak saat dia hanya mengenakan dalaman saja. "A- apa yang terjadi," ucapnya dengan tergagap. "Tidak ingat?" pria itu berjalan ke arah Mikha yang menampilkan wajah tegang. "Semalam kau menerobos masuk ke ruanganku dan mengacaukan pestaku." Mikha mengerjapkan matanya saat bayangan dia mabuk semalam terlintas "Mau aku beritahu hal gila lain setelah itu?" Mikha memeluk dirinya menutupi bagian tubuhnya dengan selimut hingga menenggelamkan dirinya. Apa yang terjadi setelah itu? Apakah aku menyerangnya lalu tidur dengannya? Astaga, Mikha apa kau bodoh, dia tahu dia sangat frustasi, tapi tidak mungkin dia menghabiskan malam dengan pria ini kan? "Lupa?" Mikha menggeleng, kenapa dia tak ingat kejadian setelahnya. "Kau menyerangku, merayuku, hingga kau berakhir di ranjangku, dan tidur denganku, haruskah aku menjelaskan lebih dalam tentang adegan panas kita semalam." Mikha menggeleng kuat "Tidak uncle, i-tu tidak mungkin." Matanya memerah dengan berkaca- kaca menatap Dominic dengan rasa tak percaya.

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook