“Aku mencintaimu, Karin!” ucap Ryan di saat ia mendapatkan kepuasan. Diciumnya kening Karin dengan rasa sayang, sebelum ia berguling dari atas tubuh Karin. Karin hanya mengulas senyum tipis, dengan hati yang merasa hangat, karena Ryan mengakui perasaannya, meski ia tidak yakin kalau Ryan tulus dalam mengatakannya. Karin tidur dengan cepatnya, karena lelah, setelah percintaannya yang panas dengan Ryan. Ia tidur dalam pelukan hangat lengan Ryan di perutnya. Pagi harinya Karin bangun, ia merasa terkejut ketika melihat dirinya tidur tidak di kamarnya. Dibukanya selimut mata Karin melotot tidak percaya, dirinya tanpa pakaian selembar pun juga. Diliriknya Ryan yang tidur di sampingnya juga sama. ‘Sial! Gara-gara mabuk aku membiarkan diriku menjadi milik Ryan seutuhnya,’ gumam Karin dalam hat