Pada saat gairah Ryan sudah tak tertahan lagi, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pada pintu apartemennya nyaring dan berulangkali. Dengan mengumpat nyaring, Ryan menjauhkan badannya dari atas tubuh Karin. “Sungguh sial untukku, lagi-lagi ada saja yang datang menggangu. Sekali lagi, kau bebas Karin!” Ryan melemparkan selimut ke badan Karin dan berkata, “Pakailah selimut itu! Jangan sampai tamu, yang sangat mengganggu itu melihat tubuhmu!” Keluar dari kamarnya, dengan raut wajah yang siap menerkam siapa saja yang berada di balik pintu. Dibukanya pintu apartemen dengan kasar dan mata Ryan menatap tidak percaya, kalau tamu yang datang adalah ibunya dan juga Jenny. Dengan bersandar pada daun pintu apartemen yang ia buka lebar, serta tangan di depan d**a. Ryan menatap keduanya dengan