Sontak saja Karin menjadi terkejut ia diam membeku di tempatnya duduk. Dirinya tidak menyangka sama sekali, kalau Ryan akan berada di tempat yang sama dengannya. “Kenapa diam saja, Karin?” Ryan mendekati kursi Karin, lalu berdiri tepat di belakangnya. Dereklah yang membuka suaranya. “Siapa kau? Apa maksudmu dengan memarahi Karin?” Ryan mengalihkan tatapannya dari Karin kepada Derek yang berdiri tidak jauh darinya. Keduanya saling menatap dengan tajam seolah siap untuk bertarung. “Siapa kau? Dan apa hubunganmu dengan Karin?” tanya Ryan galak. Derek menyunggingkan senyum sinis di bibirnya. “Menurutmu ada hubungan apa kami?” Seakan hendak membuat Ryan menjadi semakin emosi saja. Tangan Ryan terkepal di samping tubuhnya. Kemarahannya sudah siap meledak, setelah dirinya kurang tidur dan t