bc

I'm A Mermaid

book_age18+
612
IKUTI
1K
BACA
drama
heavy
mystery
genius
highschool
mythology
magical world
superpower
school
gorgeous
like
intro-logo
Uraian

Sebuah badai laut yang menerjang perbatasan laut Pasifik dan Mediterania itu menghancurkan eksosistem laut termasuk istana mutiara laut yang ada penghuni Mermaid sekaligus para rakyat ikan lainnya. 

Ana, seorang ratu Mermaid yang telah melahirkan Emilia anak pertamanya terpaksa meninggalkannya di tiram raksasa. Ana dan Mermaid lainnya menyelamatkan diri. Namun George tetap mencari keberadaan Emilia saat badai laut terjadi. 

Geroge yang berusaha mencari Emilia tidak berhasil. Bahkan selama 18 tahun lamanya, akhirnya George mengetahui keberadaan Emilia di daratan. 

Dengan mengutus Rosemary seorang Mermaid merah yang menjadi anak angkatnya untuk mencari Emilia dan membawanya kembali pulang. Tapi Rosemary meminta imbalan tak biasa dan sangat langka yaitu 5 untaian Mutiara Selatan sebagai bayarannya. George menyanggupinya demi bisa bertemu Emilia. 

Namun saat Rosemary berhasil menemukan Emilia di daratan, merencanakan sebuah ide jahat untuk menunjukkan identitas sebagai seorang Mermaid di hadapan semua manusia. 

Apakah Rosemary akan berhasil menunjukkan siapa Emilia?

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Badai Laut
Suara ombak laut yang ganas itu membuat seluruh penduduk Mermaid berhamburan. Sedangkan ratu Ana yang sedang berusaha melindungi anaknya. Melahirkan dua hari yang lalu membuat Ana selalu waspada dengan bayinya yang bernama Emilia White. "Ratu! Ayo selamatkan diri ratu. Meskipun hanya gulungan ombak yang saling bertabrakan di samudra pasifik," ujar salah satu dayang istana dengan raut wajah khawatirnya. Ana menggeleng. "Tidak. Aku masih ingin menatap lama wajah Emilia. Aku tidak mau meninggalkan Emilia sendirian disini," Ana menolak tegas permintaan dari sang dayang. Hanya Emilia satu-satunya sumber kebahagiaan istana mutiara laut setelah penantian bertahun-tahun tidak diberikan keturunan oleh sang Dewa Neptunus. "Berdoalah di kuil Mermaid. Minta pertolongan pada Dewa Neptunus. Hanya dia Tuhan air yang selalu melindungi kita," ucap Ana menatap sendu Emilia lalu memandang dayang pengabdinya itu dengan sedih. "Baik Ratu," sang dayang pun pergi dengan bersusah payah mengepakkan ekornya karena gelombang air semakin kencang. Emilia menangis. Ana berusaha menghiburnya. Meskipun mutiara berjatuhan karena air mata seorang Mermaid memang berharga. "Emilia harus kuat. Temani Ratu disini, istana mutiara laut yang menjadi pelindung kita," Ana tak bisa menahan air matanya yang lolos dan menetes meninggalkan jejak mutiara berjatuhan. Ana meletakkan Emilia di tempat tidur tiram raksasa. Seketika tangis Emilia berhenti dan tersenyum manis. Ana melihatnya merasa tenang seolah lupa dengan peristiwa badai laut yang sebentar lagi akan menerjang dan meluluh lantakkan istana-nya. Di ruangan utama persinggahan tahta, George sebagai seorang raja mencari sang istri yang tidak ada di ruangan semuanya. Bahkan George membunyikan peluit kerang lautnya sebagai sinyal pemanggil khusus untuk Ana. "Kamu dimana Ana? Jangan membuatku khawatir!" George mengayun ekornya kesana kemari seperti Mermaid yang kebingungan. Apakah istrinya baik-baik saja? George memang enggan keluar menyelamatkan diri demi menunggu sang istri keluar dari persembunyiannya. *** 2 jam setelah badai laut. Keadaan istana mutiara laut hancur berantakan. Meskipun ada puing kokoh yang berdiri tegak tanpa tumbang. Penduduk laut, ikan, spesies kecil, terumbu karang, semuanya tersapu bersih tak tersisa. Namun ada beberapa Mermaid saja yang beruntung masih selamat. Termasuk George salah satunya. "Sshh sakit sekali. Sungguh perih ekorku yang patah. Bagaimana mengobatinya? Aku tak akan bisa mencari keberadaan istriku jika ekorku terluka," George memandang ujung ekornya yang putus. Tak akan bisa dipulihkan. Dengan mengeluarkan kekuatan gelombang airnya, tubuh George yang tertimpa reruntuhan puing-puing istana. George menghela nafas lega. Akhirnya reruntuhan itu tersingkirkan. Setengah energinya seakan habis hanya mengangkat satu tembok yang roboh terasa berat. "Aku harus mencari Ana." Kedua mata biru sapphire seindah warna lautan yang jernih itu menelisik sekeliling, George hanya memastikan apakah ada tanda-tanda kehidupan atau semua makhluk Mermaid sudah punah? Perasaan George gelisah. Ia berharap pada sang Dewa istri dan anaknya itu selamat dari badai ini. "Yang mulia!" seru seorang prajurit Mermaid dari belakang George, menggerakkan ekornya sekuat tenaga karena kekuatannya melemah. George menoleh. "Iya ada apa?" "Populasi mermaid menjadi 5 persen. Setelah saya mengitari seluruh sudut istana juga kawasan karang laut tidak ada tanda-tanda kehidupan," jawab sang prajurit Mermaid bernama Caesar itu dengan raut wajah sedihnya. "Tidak ada?" George terkejut. Apakah dunia ini sudah berakhir? Kemurkaan Dewa Neptunus kepada seluruh makhluk di lautan sampai mengambil sebagian nyawa? George merasa hampa dan sendiri seolah tidak ada yang akan menemaninya dalam kepemimpinan Mermaid generasi satu ini. "Memangnya sebelum badai laut terjadi yang mulia tidak tahu?" tanya Caesar ingin tau. George menggeleng. "Tidak. Itu terjadi secara mendadak tanpa ada pemberitahuan dari pusat sinyal laut yang sama sekali tak memberikan tiupan peluit kerang," jawabnya putus asa. Sepertinya tak akan ada harapan lagi. Hidupnya pasti sendirian, tak akan ada lagi kebahagiaan kejayaan istana meskipun sebagai seorang raja yang memimpin pemerintahan. Tapi George juga perlu teman, saudara, sekaligus semua Mermaid yang berstatus sebagai rakyatnya. "Yang mulia sebaiknya makan. Karena nanti akan sakit dan kekuatan melemah," ujar Caesar dengan tegas. Memperhatikan kondisi kesehatan George sangat penting, meskipun hanya tersisa dirinya tugas pengabdi kepada seorang raja belum selesai. Caesar akan bertahan demi rajanya. Caesar pun meraih tangan George dan membantunya berenang mencari tempat duduk ternyaman. "Yang mulia tunggu sebentar. Saya akan mencarikan rumput laut dan koral," ucap Caesar membungkukkan badannya sebagai rasa hormat kepada George. "Segera lah carikan aku makanan. Karena sejak tadi pagi perutku sakit," George mengangguk. Karena terlalu sibuk mengatur pemerintahan Mermaid yang menghancurkan kepercayaan dirinya, menggelapkan koin emas dan merampas penghasilan mutiara dari tiram yang sedang dipelihara karena langkanya pasokan mutiara daripada pencetakan koin emas setiap tahunnya. Caesar pun berenang menggerakkan ekornya menjelajahi sekitar istana. Mengambil rumput laut yang masih tersisa sedikit lalu koral sebagai pelengkapnya. Caesar tersenyum senang, akhirnya tugas seorang prajurit juga diperbolehkan mengurus makanan setelah peraturan lama hanya sebagai menjaga keamanan dan melindungi istana dari serangan para musuh. Caesar memasak rumput laut dengan sederhana. Memotongnya menjadi tiga bagian, kemudian koral yang diberikan panasnya air hangat agar direbus dengan matang. Tidak mungkin api berada di lautan, hanya sedikit kekuatan air hangat yang bisa mematangkan makanan mentah. Metode ini selalu di gunakan semua Mermaid saat memasak. Termasuk Caesar sendiri. Selesai. Hidangan makanan rumput laut dengan ekstra koral akan menambah rasa manis dan asin yang pas di lidah. Caesar memberikan hidangan ini pada George. Mempersilahkan makan. George tersenyum senang. "Ternyata jago masak. Dari aromanya saja sudah lezat. Sudah lama aku tidak memakan koral. Mungkin para dayang Mermaid tidak menyediakan koral di setiap menu masakannya," George menerima piring kecil dengan rumput laut tiga bagian dan koral yang dipotong berukuran sedang. Selama George makan, Caesar tidak membuka percakapan karena tak ingin mengganggu George yang sedang makan dengan khidmat. "Setelah ini bantu aku mencari Emilia. Aku yakin dia masih berada disini," ujar George setelah menghabiskan makanannya. Akhirnya kenyang juga, tenaganya bertambah sedikit setelah melemah karena tidak makan. Caesar mengangguk. "Baik yang mulia." *** Caesar membantu mengangkat puing reruntuhan istana. Menyingkirkan sedikit demi sedikit, mencari keberadaan Emilia. George menghela nafasnya. Merasa putus asa dan menyerah, mencari Emilia tidak membuahkan hasil. Sampai tenaganya terkuras habis untuk mengangkat reruntuhan istana yang cukup berat. Di bantu oleh Caesar saja tidak cukup, seharusnya bergotong royong agar memudahkan pencariannya. "Yang mulia jangan khawatir. Pasti nona muda Emilia akan ditemukan," Caesar menyemangati George yang hanya menunduk merasakan kesedihan. Apa yang dikatakan oleh Caesar benar, tidak perlu khawatir. Jika Dewa Neptunus menghendaki dan mempertemukannya dengan Emilia suatu hari nanti. *** Bersambung…

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Time Travel Wedding

read
5.7K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
147.0K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.6K
bc

Romantic Ghost

read
163.0K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.9K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
5.4K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook