Tak ada pembicaraan berarti antara Kien dan Uli. Mereka sama sama terdiam dengan pikiran masing masing. Suasana tampak canggung. Uli pun lebih memilih melihat jalanan sepanjang yang mereka lalui.
" Thanks."
Mendengar satu kata itu, Uli menoleh kesamping mendapati wajah datar Kien yang nyaris tanpa ekspresi dengan masih fokus mengemudi.
Tanpa berniat menanggapi, Uli kembali melihat jalanan yang masih saja tampak ramai di malam yang semakin larut ini.
" terimakasih karena kamu sudah menolong mama saya. " kien berucap lagi karena ucapan nya yang pertama tidak mendapat respon dari Uli.
" sama-sama" uli pun bingung harus berucap apa. Akhirnya hanya kata itulah yang keluar dari mulutnya.
Suasana kembali hening.
" ehem " Kien berdehem.
" so, bagaimana bisa kamu kerja di dua tempat yang be
