Bab 24

1309 Kata

“Kamu cantik banget, Lin,” puji Teh Retna begitu aku dan anak-anak tiba di teras. Teh Retna kembali mengamati penampilanku dari kepala hingga ujung kaki. “Kalau begini caranya, bisa-bisa si Ku—eh—itu, si Pram tambah susah move on dari kamu, Lin,” celetuk Teh Retna kemudian. Aku hampir saja mendelik tajam pada Teh Retna yang hampir saja keceplosan menyebut Pram dengan sebutan si Kunyuk di depan anak-anak. Setelah pertanyaan polos Elok, aku segera mengajak Satria dan Elok ke dalam rumah, untuk menemui keluarga Teh Retna lebih dulu, sebelum mengajak mereka pergi. Dan tentu saja, aku lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Elok, karena aku tidak ingin jawabanku justru menjelekkan Pram. Belum saatnya anak-anak mengetahui kegilaan ayahnya. Mereka masih terlalu kecil. “Sekali-kali dandan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN