Bab 30

1459 Kata

“Kamu nggak gila kan, Pram?” tanyaku mendengar penawaran konyol pria ini. Bisa-bisanya dia menawarkan uang bulanan sebanyak itu dengan syarat aku kembali menikah dengannya. Meskipun aku masih cinta, tapi aku juga tidak sebego itu untuk menerimanya kembali menjadi suamiku. Karena perasaan sakit hatiku pada pria ini tentu saja lebih unggul dari pada perasaan cintaku padanya. Pram tertawa kencang mendengar pertanyaanku. “Kamu masih nanya aku gila apa enggak, Lin? Menurutmu bagaimana?” Aku memutar bola mata. Si Pram sudah mulai akan mengonfrontasiku lagi. Kalau aku terus meladeninya, bisa-bisa aku akan meledak-ledak, dan akan terdengar oleh Satria dan Elok yang saat ini masih terjaga. Jadi kuputuskan untuk berdiri, berniat untuk pergi dan mengusir pria ini. “Kamu lebih baik pulang, Pram!” u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN