Prahara 2

1747 Kata
Sampai di apartemennya Yuda lalu masuk kedalam Apartemen dan Melihat Lusi sedang Minum-minuman Beralkohol di ruang Tamu. "Kamu belum tidur?" Tanya Yuda. "Kenapa kau lama sekali? Apa kau menyentuh wanita itu dulu sebelum kemari?" Tanya Lusi yang masih memegang Gelas berisikan minuman keras. "Aku tak menyentuhnya..Acara baru saja selesai" "Bagaimana dengan acara pernikahanmu? Menyenangkan?" "Acaranya Menyesakkan" kata Yuda sembari duduk di samping kekasihnya.. "Ayo, Sini Ku belai.." kata Lusi hendak Merangkul Yuda. "Hari ini aku lelah..." "Kenapa sih kamu tak mencoba untuk menikmati waktumu bersamaku? Setiap aku mengajakmu, kamu selalu saja menolaknya.." "Bukan menolak, Tapi acara hari ini sungguh melelahkan, aku sengaja kemari karena ingin beristirahat di sampingmu.." Kata Yuda... ****** Delisa bangun pagi dan belum melihat suaminya pulang kerumah, Ia bingung harus memberikan Alasan apa Kepada Ibu serta Bibi mertuanya... Delisa lalu ke meja Makan hendak sarapan bersama keluarga suaminya, "Kenapa kau tak membangunkan Yuda nak?" Tanya Ibu Aruni Ibunda Yuda... "Mas Yuda tadi pamit keluar ma, katanya mau Olahraga Pagi" Jawab Delisa Sengaja Berbohong. "Baiklah...Ayo duduk nak, Kita sarapan sama-sama, Kita tak perlu menunggu Yuda.." kata Ibu Aruni. Delisa lalu menikmati sarapan Bersama Keluarga Barunya. Setelah selesai Sarapan, Delisa lalu kedapur membantu Minten untuk membersihkan piring yang tadi mereka pakai sarapan. "Non ga usah bantuin Minten.." "Ga apa-apa Mba, saya sudah biasa dirumah" Ketika Sedang mencuci Piring, Delisa melihat suaminya baru Pulang. "Mba, Tolong di Lanjutin ya!! Mas Yuda Sudah Pulang" Kata Delisa sembari menyambut Kepulangan Suaminya dan menyusulnya ke kamar. "Iya non" kata minten. "Mas dari mana semalam?" tanya Delisa walaupun sudah bagaimana jawaban suaminya. Yuda lalu menatap Delisa dengan Tatapan Mengintimidasi. "Aku mau kemanapun Bukan Urusan kamu, apa kata-kataku semalam tidak kamu mengerti? Aku tak suka jika ada seseorang yang ingin tau tentang apa yang kulakukan, Siapkan saja sarapan untukku" kata yuda sembari membuka kemejanya dan melangkah masuk ke kamar mandi. Delisa lalu keluar kamar Tanpa mendongkol dan Menyiapkan Sarapan Untuk suaminya di atas meja. Beberapa menit kemudian Yuda keluarga dari kamar dan langsung ke Meja makan, Ia melihat Delisa sedang menuangkan Jus Jeruk untuknya. "Apa kamu b**o? Aku tak Minum Jus jeruk Pagi-pagi...Siapkan Aku susu..." Kata Yuda dengan Tatapan Kesalnya.. "Iya Mas" kata Delisa Mencoba santun dan Langsung menuju dapur..Dan Menuangkan segelas s**u untuk suaminya yang akan ke Kantor sebentar lagi... "Kamu sudah Pulang Dari Olahraga nak?" Tanya Aruni, dengan Heran Yuda Melihat ke arah Delisa dan Mengerti apa yang di Tanyakan Ibunya. "Iya ma, Maaf Ma, Aku jadi tak bisa Sarapan Bareng mama dan Juga Bibi.." "Iya sayang ga apa-apa..." Kata ARuni. "Apa sebaiknya kau tak usah kekantor dulu?" Tanya Bibi Ambar. "Aku tidak Bisa Bi, Banyak Pekerjaan di Kantor yang harus Ku kerjakan..." "Ya sudah...Yang penting kamu Harus cepat Pulang karena sekarang kamu sudah Memiliki istri...." Kata Aruni... Setelah Sarapan Yuda Lalu melangkahkan kakinya Keluar rumah dan Menuju Garasi mobilnya. Delisa hendak mengambil tangan suaminya Untuk di Ciumnya tapi Yuda menghempaskan tangannya dan Dengan cepat mengambil Tas kantornya dan masuk kedalam mobil. ****** Ketika Yuda sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya, Suara ketukan Pintu Ruangannya. "Masuk?!" Kata Yuda. "Hai Pengantin Baru, sepertinya Wajah Lo hari ini lebih cerah Secerah Langit Di Pagi Hari..." Goda Tio sembari duduk di Kursi Tamu. "Ga ada Yang beda.." "Gimana nih malam Pertama Lo?" "Ga ada acara malam pertama semalam gua menginap Di Apartemen..." "Apartemen Lo di mana Lusi Tinggal?" "Wahh..Gila lo sob...kalau Nyokap Lo tau, Gimana? Bini lo Bakal terima Lo giniin?" "Gua ga nyaman dirumah, Jangan Sampai nyokap tau dan Terima atau Tidaknya Terserah dia saja.." "Bini lo kan ga kalah Cantik malah lebih cantik dari Lusiana, Apa nya yang ga buat Lo nyaman?" "Lo pikir gua bakal nyaman dirumah karena Wanita itu Cantik? Ya Tidak lah...Gua Nyari aman dan Kenyamanan Sob..." "Lo musti merubah itu sob...Lo kan Udah nikah Dan udah ada Bini, Berhenti menemui Lusi itu lebih baik" "Seharusnya lo ngebela Lusi sob, Dia yang udah gua khianatin dengan menerima perjodohan Konyol ini, dan demi nyokap dia rela Gua menikah dengan wanita lain, Seharusnya lo tau itu..." "Sejak dulu lo kan tau gua ga pernah suka Lo Menjalin Hubungan dengan Lusi..." "Terserah lo aja deh, Lo emang mirip banget sama Nyokap..." "Ya udah...Gua kerja dulu..." Tio beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari ruangan Sahabatnya. ****** Dirumah Delisa Masih Merapikan Kamar tidurnya setelah itu dia siap-siap keluar rumah, Ia lalu menemui Ibu Mertuanya. "Ma,Bi, Delisa pamit keluar sebentar...Delisa ada wawancara pekerjaan" "Kamu ada wawancara di perusahaan mana nak?" Tanya Aruni. "Perusahaan Percetakan Majalah Ma" "Baiklah...Kamu hati-hati di Jalan..." Kata Bibi Ambar. "Iya Bi, Kalau guru Delisa Pergi dulu, Assalamualaikum" "Waalaikumssalam" Jawab Aruni serta Ambar Bersamaan. "Apa kakak Yakin Jika Yuda dan Juga Delisa akan saling menyukai? Sepertinya aku tak melihat itu di wajah mereka.." Tanya ambar... "Kamu kan tau mereka menikah karena di Jodohkan, Mungkin tak akan secepat itu tapi lambat Laun mereka pasti akan saling menyukai" Kata Aruni..mencoba meyakinkan Adiknya Ambar. ****** Setelah wawancara Delisa begitu senang ketika Pihak Perusahaan menerimanya Bekerja dan akan memulai pekerjaannya besok. Ponselnya berdering dan telfon itu dari Janet sahabatnya... "Hallo Net" "Kamu dimana?" tanya Janet. "Aku baru selesai wawancara" "Dimana?" "Perusahaan Majalah, Tempat yang kamu rekomendasikan" "Oh iya aku jadi Lupa..." "Ada apa?" "Aku sudah di Jakarta, Aku menunggu diCafe, Aku sudah dalam perjalanan kesana" "Baiklah Tunggu aku..." Kata Delisa sembari mengakhiri telfon.Sampai di apartemennya Yuda lalu masuk kedalam Apartemen dan Melihat Lusi sedang Minum-minuman Beralkohol di ruang Tamu. "Kamu belum tidur?" Tanya Yuda. "Kenapa kau lama sekali? Apa kau menyentuh wanita itu dulu sebelum kemari?" Tanya Lusi yang masih memegang Gelas berisikan minuman keras. "Aku tak menyentuhnya..Acara baru saja selesai" "Bagaimana dengan acara pernikahanmu? Menyenangkan?" "Acaranya Menyesakkan" kata Yuda sembari duduk di samping kekasihnya.. "Ayo, Sini Ku belai.." kata Lusi hendak Merangkul Yuda. "Hari ini aku lelah..." "Kenapa sih kamu tak mencoba untuk menikmati waktumu bersamaku? Setiap aku mengajakmu, kamu selalu saja menolaknya.." "Bukan menolak, Tapi acara hari ini sungguh melelahkan, aku sengaja kemari karena ingin beristirahat di sampingmu.." Kata Yuda... ****** Delisa bangun pagi dan belum melihat suaminya pulang kerumah, Ia bingung harus memberikan Alasan apa Kepada Ibu serta Bibi mertuanya... Delisa lalu ke meja Makan hendak sarapan bersama keluarga suaminya, "Kenapa kau tak membangunkan Yuda nak?" Tanya Ibu Aruni Ibunda Yuda... "Mas Yuda tadi pamit keluar ma, katanya mau Olahraga Pagi" Jawab Delisa Sengaja Berbohong. "Baiklah...Ayo duduk nak, Kita sarapan sama-sama, Kita tak perlu menunggu Yuda.." kata Ibu Aruni. Delisa lalu menikmati sarapan Bersama Keluarga Barunya. Setelah selesai Sarapan, Delisa lalu kedapur membantu Minten untuk membersihkan piring yang tadi mereka pakai sarapan. "Non ga usah bantuin Minten.." "Ga apa-apa Mba, saya sudah biasa dirumah" Ketika Sedang mencuci Piring, Delisa melihat suaminya baru Pulang. "Mba, Tolong di Lanjutin ya!! Mas Yuda Sudah Pulang" Kata Delisa sembari menyambut Kepulangan Suaminya dan menyusulnya ke kamar. "Iya non" kata minten. "Mas dari mana semalam?" tanya Delisa walaupun sudah bagaimana jawaban suaminya. Yuda lalu menatap Delisa dengan Tatapan Mengintimidasi. "Aku mau kemanapun Bukan Urusan kamu, apa kata-kataku semalam tidak kamu mengerti? Aku tak suka jika ada seseorang yang ingin tau tentang apa yang kulakukan, Siapkan saja sarapan untukku" kata yuda sembari membuka kemejanya dan melangkah masuk ke kamar mandi. Delisa lalu keluar kamar Tanpa mendongkol dan Menyiapkan Sarapan Untuk suaminya di atas meja. Beberapa menit kemudian Yuda keluarga dari kamar dan langsung ke Meja makan, Ia melihat Delisa sedang menuangkan Jus Jeruk untuknya. "Apa kamu b**o? Aku tak Minum Jus jeruk Pagi-pagi...Siapkan Aku susu..." Kata Yuda dengan Tatapan Kesalnya.. "Iya Mas" kata Delisa Mencoba santun dan Langsung menuju dapur..Dan Menuangkan segelas s**u untuk suaminya yang akan ke Kantor sebentar lagi... "Kamu sudah Pulang Dari Olahraga nak?" Tanya Aruni, dengan Heran Yuda Melihat ke arah Delisa dan Mengerti apa yang di Tanyakan Ibunya. "Iya ma, Maaf Ma, Aku jadi tak bisa Sarapan Bareng mama dan Juga Bibi.." "Iya sayang ga apa-apa..." Kata ARuni. "Apa sebaiknya kau tak usah kekantor dulu?" Tanya Bibi Ambar. "Aku tidak Bisa Bi, Banyak Pekerjaan di Kantor yang harus Ku kerjakan..." "Ya sudah...Yang penting kamu Harus cepat Pulang karena sekarang kamu sudah Memiliki istri...." Kata Aruni... Setelah Sarapan Yuda Lalu melangkahkan kakinya Keluar rumah dan Menuju Garasi mobilnya. Delisa hendak mengambil tangan suaminya Untuk di Ciumnya tapi Yuda menghempaskan tangannya dan Dengan cepat mengambil Tas kantornya dan masuk kedalam mobil. ****** Ketika Yuda sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya, Suara ketukan Pintu Ruangannya. "Masuk?!" Kata Yuda. "Hai Pengantin Baru, sepertinya Wajah Lo hari ini lebih cerah Secerah Langit Di Pagi Hari..." Goda Tio sembari duduk di Kursi Tamu. "Ga ada Yang beda.." "Gimana nih malam Pertama Lo?" "Ga ada acara malam pertama semalam gua menginap Di Apartemen..." "Apartemen Lo di mana Lusi Tinggal?" "Wahh..Gila lo sob...kalau Nyokap Lo tau, Gimana? Bini lo Bakal terima Lo giniin?" "Gua ga nyaman dirumah, Jangan Sampai nyokap tau dan Terima atau Tidaknya Terserah dia saja.." "Bini lo kan ga kalah Cantik malah lebih cantik dari Lusiana, Apa nya yang ga buat Lo nyaman?" "Lo pikir gua bakal nyaman dirumah karena Wanita itu Cantik? Ya Tidak lah...Gua Nyari aman dan Kenyamanan Sob..." "Lo musti merubah itu sob...Lo kan Udah nikah Dan udah ada Bini, Berhenti menemui Lusi itu lebih baik" "Seharusnya lo ngebela Lusi sob, Dia yang udah gua khianatin dengan menerima perjodohan Konyol ini, dan demi nyokap dia rela Gua menikah dengan wanita lain, Seharusnya lo tau itu..." "Sejak dulu lo kan tau gua ga pernah suka Lo Menjalin Hubungan dengan Lusi..." "Terserah lo aja deh, Lo emang mirip banget sama Nyokap..." "Ya udah...Gua kerja dulu..." Tio beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari ruangan Sahabatnya. ****** Dirumah Delisa Masih Merapikan Kamar tidurnya setelah itu dia siap-siap keluar rumah, Ia lalu menemui Ibu Mertuanya. "Ma,Bi, Delisa pamit keluar sebentar...Delisa ada wawancara pekerjaan" "Kamu ada wawancara di perusahaan mana nak?" Tanya Aruni. "Perusahaan Percetakan Majalah Ma" "Baiklah...Kamu hati-hati di Jalan..." Kata Bibi Ambar. "Iya Bi, Kalau guru Delisa Pergi dulu, Assalamualaikum" "Waalaikumssalam" Jawab Aruni serta Ambar Bersamaan. "Apa kakak Yakin Jika Yuda dan Juga Delisa akan saling menyukai? Sepertinya aku tak melihat itu di wajah mereka.." Tanya ambar... "Kamu kan tau mereka menikah karena di Jodohkan, Mungkin tak akan secepat itu tapi lambat Laun mereka pasti akan saling menyukai" Kata Aruni..mencoba meyakinkan Adiknya Ambar. ****** Setelah wawancara Delisa begitu senang ketika Pihak Perusahaan menerimanya Bekerja dan akan memulai pekerjaannya besok. Ponselnya berdering dan telfon itu dari Janet sahabatnya... "Hallo Net" "Kamu dimana?" tanya Janet. "Aku baru selesai wawancara" "Dimana?" "Perusahaan Majalah, Tempat yang kamu rekomendasikan" "Oh iya aku jadi Lupa..." "Ada apa?" "Aku sudah di Jakarta, Aku menunggu diCafe, Aku sudah dalam perjalanan kesana" "Baiklah Tunggu aku..." Kata Delisa sembari mengakhiri telfon.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN