“Apa yang membuat kalian begitu memandang rendah orang lain, hanya karena kasta mereka?” “Tidak ada jejak istimewa yang melekat di kehidupan kalian.” “Ekonomi kalian juga terbilang pas-pasan. Pendapatan kalian hanya mengandalkan Saka.” “Kalian juga sama sekali tidak punya usaha. Namun, kalian berlaku seolah kalian Tuhan!” Swan yang berbicara dalam hati, sudah berdiri di depan gerbang rumah ibu Santi. “Aku memang tidak boleh menghabisi mereka. Karena yang wajib masuk bui bukan hanya Saka dan Nilahara. Ibu Santi juga wajib. Setelah itu, baru aku yang turun tangan melukai fisik maupun mental mereka!” batin Swan yang dengan cepat memanjat gerbang kemudian pagar kediaman ibu Santi. Pagar tersebut bersebelahan dengan pagar rumah tetangga. Hingga Swan makin hati-hati agar tidak menimbulkan su