21. Aku Belum Mati!

1143 Kata

Pelan tapi pasti, kedua mata Tia akhirnya terbuka. Tia menatap saksama keadaan di sana. Suasana asing dan ada beberapa suara yang tampaknya sengaja dijaga. Selain itu, rintih kesakitan di antara aroma khas obat-obatan juga mengusiknya. “Aku di rumah sakit?” pikirnya yang juga langsung mendapati, bahwa di dalam ruang sempit yang ditutup tirai, punggung tangan kirinya juga sampai diinfus. Namun, Tia juga merasa jauh lebih sehat. Infus di atasnya, isinya sudah nyaris habis. “Aku benar-benar masih hidup,” batin Tia sambil meraba wajahnya menggunakan kedua tangan. Hal terakhir yang Tia ingat, dirinya tengah kesakitan luar biasa. Di dalam toilet umum SPBU dirinya beristirahat, ia sempat kesakitan luar biasa. “Iya, sakit banget. Lapar juga,” batin Tia teringat apa yang ia alami. Kebetulan, ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN