"K-Kak Jerva.." Cristal berusaha menarik tangannya dari genggaman Jerva. Kini Cristal bukan merinding karena perlakuan Jerva, tapi karena kalimat pria itu. Jervaro sama sekali tak peduli dengan usaha Cristal melepaskan diri. Ia tetap melancarkan aksinya, bergumul di ceruk Cristal. Memberikan banyak tanda di sana seolah tak ada tempat yang boleh dibiarkan kosong tanpa jejak. Cristal masih berusaha keras agar tetap sadar. Ia tak boleh terpengaruh dan ikut hanyut dalam permainan Jerva. "Kak Jerva.. s-stop dulu.." Jerva sama sekali tak mendengarkan permintaan Cristal. Wanita itu berkali-kali menarik napas, menahan desiran darah yang membuat tubuhnya meremang. "Kak Jervaaa..hmppttt--" Jervaro membungkam Cristal dengan ciumannya. Jika Jervaro melumat bibirnya, mungkin Cristal masih bisa