Rhea menutup pintu kamarnya dan duduk bersandar dengan lemas. Sama seperti apa yang ia lakukan ketika pertama kali masuk ke dalam rumah tadi, sebelum kemunculan Salwa membuatnya berdiri karena tidak ingin diinterogasi. Rhea yakin kalau ada gangguan pada sistem kerja jantungnya. Karena tidak mungkin detak jantungnya persis sama seperti orang yang sedang melakukan olahraga. Satu hal lagi, Rhea merasa dirinya sudah gila ketika membiarkan Aga mencium bibirnya lagi. Ia bahkan menikmati dan membencinya disaat bersamaan. Well, mugkin tidak benar-benar membenci, hanya saja seharusnya Rhea setidaknya marah pada pria itu bukan malah menginginkannya lagi seperti apa yang kepalanya bisikkan sekarang. Menyingkirkan Aga dari pikirannya, Rhea bangkit berdiri dan ke kamar mandi.