Aga sedang mempresentasikan proposal kerjasamanya untuk sebuah perusahaan asal Dubai, Negara tempat berdirinya gedung tertinggi di dunia ketika ponselnya bergetar di dalam saku celana. Mengabaikan getaran tersebut, Aga kembali melanjutkan presentasinya. Hanya saja, sepertinya siapa pun yang sedang menghubunginya saat ini tidak mengenal kata menyerah. Karena setelah Aga menghitung, ponselnya kembali bergetar untuk yang ketujuh kalinya. Aga menghentikan presentasinya sejenak, ia merogoh kantong celananya dan melihat sebuah nomor asing tertera di layar ponsel mahalnya. Aga mengernyitkan dahi, ia benar-benar tidak mengenali deretan angka ini. Aga mematikan getaran handphone-nya. Kemudian tangannya bergerak ingin memasukkan kembali ponsel tersebut ke dalam kantongnya,