30. Antara Bahagia dan Sedih

2122 Kata

Setelah melihat Dian membuang pisau di tangannya, perasaan Heru seketika merasa lega. Ia tidak bisa membayangkan, kalau sampai Dian nekad menancapkan pisaunya di perutnya tadi. Heru terus saja memeluk Dian, dalam dekapannya. Sedangkan Dian, merasa senang karena rencananya berhasil. Dian melepaskan pelukan suaminya, lalu ia menatap wajah Heru. Dengan mimik wajah dibuat pura-pura masih sedih, ia ingin mendengar lagi ucapan Heru kalau suaminya nanti tidak akan berhubungan lagi dengan Nenek Ratih maupun Namira. "Mas, kamu tidak membohongiku 'kan? Tentang janji yang tadi Mas Heru ucapkan, itu bukan omong kosong 'kan?" "Aku tidak mau Mas Heru membohongiku. Jika kamu membohongiku lagi, aku tidak akan pernah memaafkanmu, dan aku akan pergi jauh darimu," tanya Dian, dengan nada mengancam. Her

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN