Adam membuka knop pintu kamar itu dengan pelan, bahkan sangat pelan. Jika terdengar sedikit saja decitan pintu dan gadis yang di dalamnya akan terbangun, Adam tak akan memaafkan dirinya sendiri. Rasa sesal begitu menyelimuti hatinya. Matanya menangkap seseorang yang begitu pulas tertidur dengan selimut menutup separuh tubuh mungil itu. Adam berjalan mendekati istrinya. Adam menatap wajah itu, hatinya sakit ketika melihat wajah Asiyah yang pucat dengan bibir bergetar. Bibir pucat itu menggigil kedinginan, samar-samar ia mendengar namanya terus di sebut. Kenapa di saat seperti ini, Asiyah selalu memanggil namanya? “Dingin ...” Lirih Asiyah dengan mata tertutup. Adam mendekati telinga kearah mulut Asiyah. Deru napas hangat itu menggelitik telinganya. Ia hanya ingin mendengar lebih jelas ap