Arga mengangguk anggukan kepalanya mencoba untuk mengerti keadaan Adrian. Adrian menggerakkan kepalanya, mengarah pada gadis kecil yang sedari tadi hanya diam tak berdosa dan terus meneruskan makan pizza tanpa henti. Seolah dia tidak mendengar apa yang mereka katakan. Wajahnya terlihat acuh dengan semuanya. Bagi dia makan enak, dan perut kenyang. Ke dua mata Adrian terbelelak sempurna. "RAISYA!!!" teriak Adrian spontan. Semua pengunjung di cafe itu terkejut bukan main. Mereka menoleh menatap ke arah sumber suara dengan wajah bingung. Arga yang berada di depannya juga tidak kalah terkejutnya. Sementara Raisya dia nampak sangat santainya. Tanpa dosa, masih terus memakan pizza. Seolah dia tidak mendengar semuanya. Kemang dia sebenarnya sudah tahu jika itu kakaknya. Dia hanya diam, tak perd