Part 30

1045 Kata

Bersama Kalian "Ra, kita perlu bicara mengenai pernikahan kita." Sosok Sabda yang berdiri di depan dinding kaca yang menghadap langsung pada hamparan bunga mawar dan juga kolam renang menarik perhatianku sekarang. Tampan, gagah, berwibawa. Tiga kata itulah yang mewakili penampilan suamiku sekarang ini, suami? Rasanya aku masih tidak percaya dengan belak-beloknya skenario takdir yang membawa Sabda hingga menjadi suamiku. Cinta pertama yang sudah aku pendam dalam-dalam hingga aku matikan kuncup kembangnya bisa saja kembali tumbuh jika seringkali bertemu sua. Mengikuti apa yang di inginkan Sabda saat dia melirik kursi sudut yang terlihat nyaman untuk membaca di sore hari aku mendudukkan tubuhku di sana, menghadap sosoknya yang juga duduk di tempat yang sama. Dari raut wajah gelisah Sabd

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN