"Kemana Princess Kretek Abal-abal tadi? Ngambek?" Sembari berlalu aku menyimpan tablet yang sedari tadi aku gunakan untuk menggambar setiap sudut ruangan ini, berasa di satu tempat yang sama dengan Sabda bukan hal yang aku inginkan, karena itulah berhubung pekerjaanku juga sudah selesai maka aku pun juga harus pergi. Apalagi aku harus pergi ke dokter kandungan juga untuk memastikan usia berapa janin yang aku kandung dan bagaimana keadaannya, mengingat jika aku ingin mempertahankan kandunganku selama mungkin aku harus bisa menyembunyikannya, dan opsi terbaik dari semuanya adalah aku harus check up ke rumah sakit dari daerah lain sebelum aku bisa memiliki hunian sendiri. "Dia marah gegara nggak sependapat soal rumah." Aku mengangguk tak acuh mendengar jawaban dari Sabda, sama sekali tidak