Part 24

1187 Kata

Keputusan Akhir "Bawa aku pergi." Sembari memejamkan mata aku bersandar pada kursi mobil Sabda, sungguh hatiku lelah dan rasanya aku sulit bernafas, bertahun-tahun aku menyimpan segala kemarahanku namun sekarang aku sudah tidak sanggup lagi mendengar bagaimana dengan entengnya mereka menyumpahi anakku. Selama ini aku sudah membiarkan mereka berbuat sesuka hatinya menjelekkanku hingga Papaku menjauh hingga tidak bisa aku jangkau, tapi tidak akan pernah mulut kotor mereka memaki anakku. Tanganku terangkat, menyentuh perutku yang masih rata dengan penuh sayang, rasa sakit di tubuhku karena hajaran Papa masih begitu menyakitkan dan sekarang rasa sakit karena trauma masalalu semakin menyempurnakannya. Sungguh, aku sangat berterimakasih pada Sabda yang kali ini tanpa banyak bertanya langsung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN