Kemarahan Yang Meluap "Cukup apanya! Apanya yang cukup! Mama harus diam saja begitu melihat anak Mama di sakiti s****l tidak tahu diri ini?" Sundal dia bilang? Dasar benar-benar Nyonya Rani Abian Yudhayana ini benar-benar tidak berkaca, bagus apa yang menimpaku di saat Sabda belum menikah, lalu apa kabar dirinya, demi menjadi istri bayang-bayang seorang Perwira Muda dia rela mengangkang pada suami orang. "Kalau ada yang mau Papa marahi, itu si Sara. Lihat kelakuan anak kesayangan Papa yang selalu Papa banggakan ini, tega sekali dia merebut bahkan hamil dengan calon iparnya sendiri. Di mana hatinya yang begitu tega merebut kebahagiaan adiknya sendiri, apa di dunia ini tidak ada laki-laki lain sampai dia harus merebut calon suami adiknya, dasar kamu ya, Sara, perempuan s****l, saya sumpah