Rencana Apa Ini?

1124 Kata

Mentari menyeruakkan sinarnya, mengantarkan hawa panas yang sering kali membuat para karyawan mendesah kegerahan. Dua AC yang terpasang pada langit ruangan tidak membuat keringat mereka berhenti mengucur, bahkan cenderung kian tidak nyaman karena gerah yang bertubrukan langsung dengan dingin AC. Semua ini karena aula yang dipadati hampir semua karyawan. Entahlah, tiba-tiba saja Danish mengumpulkan para karyawan di tengah jam kerja, seperti ada hal penting yang dingin dikatakan. Annelis berdiri di barisan depan kerumunan itu, menatap pria yang berjalan tegap dengan map biru di tangannya. Lantas sosok pria itu menaiki panggung kecil, menatap semua orang yang berada di sana. Bersamaan dengan itu semuanya menjadi hening. Hanya bisik-bisik para gadis yang terdengar samar. “Menjadi seorang k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN