Surat Perjanjian

1029 Kata
"Siapa diluar?" tanya Nathan sebelum membuka pintu kamar hotel, dia sudah memakai piyama karena tidak cantik melakukan malam pengantin akibat pintu kamar hotelnya diketuk oleh seseorang. "Saya Arga asisten Anda, maaf menganggu waktu Tuan bersama Nona Naura," jawab asisten pribadi Nathan dari luar kamar hotel itu. Nathan segera membuka pintu kamar hotel itu dan dia menahan amarahnya, karena pastinya sang asisten sampai menemui dirinya pasti ada hal penting. "Masuklah! Ada apa? Kenapa menemuinya malam-malam?" Nathan menyuruh asisten pribadinya masuk dan asisten pribadinya malah melihat Naura berada di atas ranjang Nathan dan menutupi tubuhnya dengan selimut. "Tuan, saya sudah menemukan bukti kalau Nona Naura dia dijebak oleh seseorang tapi CCTV di hotel ini saat Anda terlibat cinta satu malam sama keadaan mati dan masih belum ditemukan bukti lain," jawabnya. "Bagus kamu sudah menemukan bukti. Masalah aku terlibat cinta satu malam bersama Naura kamu selidiki pelan-pelang. Saat ini surat perjanjian nikah kontrak dan peraturan baru yang aku suruh buat apa sudah kamu buat?" Nathan bertanya sambil dia duduk di sofa yang ada di kamar hotel. "Saya sudah membuat surat perjanjian sesuai dengan yang Anda minta. Ini saya sudah membawanya, apa Anda perlu memeriksanya?" asisten Nathan itu memberikan sebuah map yang berisi surat perjanjian nikah kontrak lanjutan. "Baguslah! Kamu pergilah! Selidiki lagi dan bereskan semua dengan uang kalau tidak bisa pakai kekerasan. Aku ingin Naura bebas segera karena dia sekarang istri kontrakku." Nathan menyuruh asisten pribadinya segera pergi karena dia sudah menerima kabar baik Naura tidak terlibat dalam penggelapan dana perusahaan. "Baik Tuan. Selamat malam pengantin." asisten pribadinya pamit pergi dia langsung meninggalkan kamar hotel Nathan. Nathan saat itu juga dia kembali ke atas ranjang dan dia melihat Naura menangis. Dia tidak peduli dengan Naura yang menangis dan dia menatap tajam Naura sambil menyuruhnya untuk menandatangani surat perjanjian kontrak lanjutan. "Baca surat perjanjian kontrak ini dan cepat tandatangani setelah itu. Didalam map itu ada bolpoinnya, jangan lama-lama," suruh Nathan. "Saya akan langsung menandatangani surat perjanjian ini karena Anda penyelamat saya dan saya tidak mau terkurung di sel tahanan lebih lama lagi. Cukup hanya 3 bulan saja." Naura menghapus air matanya lalu dia langsung menandatangani surat perjanjian pernikahan kontrak dengan Nathan tanpa membacanya. "Kira lanjutkan malam pengantin kita." Nathan mengambil surat perjanjian kontrak yang sudah ditandatangani oleh Naura, setelah itu dia memeluk dan mencium Naura. Selimut ditarik oleh Nathan, sehingga Naura yang tubuhnya tidak memakai sehelai benangpun terlihat oleh Nathan. Dia mulai memeluk Naura dan mencium istri kontraknya ini. Ada rasa ingin yang lebih untuk memiliki Naura tapi Nathan tidak pernah menyadarinya. Malam itu mereka bergumul mesra di atas ranjang sampai Nathan menuntaskan gairahnya. Setelah itu Nathan tidur disamping Naura tapi tidur tidak menghadap Naura. Nathan kembali dingin setelah tidur bersamanya. 'Kenapa aku harus melayani kamu seperti ini? Aku tidak suka dipaksa bercinta tapi ini cara agar aku bisa terbebas dari penjara, hanya dijadikan alat nafsu saja sama atasanku' Naura memejamkan mata sambil menangis lalu dia berusaha tidur saja. Naura harus menerima semua kenyataan ini karena dia harus menuruti semua apa yang dikatakan Nathan karena hanya itu satu-satunya cara agar dia bebas dari penjara. Malam pengantin yang menggairahkan bagi Nathan itu adalah malam yang menyakitkan buat Naura karena dia dipaksa bercinta oleh atasannya sendiri. Malam hari itu berganti pagi hari yang cerah, Nathan bangun terlibat dahulu. Dia melihat Naura berada di ranjang tempat tidurnya, lalu dia membangunkan Naura. "Bangunlah! Naura, cepat kamu pergi mandi terlebih dahulu. Lalu ikuti aku ke apartemen pribadiku," kata Nathan dia menyentuh pipi Naura sangat membangunkannya. "Apa? Ini masih jam berapa, Tuan? Saya akan bangun dan mandi. Kenapa masih jam 5 pagi harus bangun?" Naura tidak membantah peringatan Nathan dia segera pergi mandi terlebih dahulu, padahal masih jam dinding masih menunjukkan pukul 5 pagi tapi dia harus mandi dengan cepat. Hanya butuh 20 menit Naura mandi dan berganti baju. Setelah Naura berganti baju biasa yang sudah ada di lemari kamar hotel itu, Nathan juga mandi terlebih dahulu. Saat Nathan sudah keluar dari kamar mandi dan berganti baju, dia mengajak Naura ke luar dari kamar hotel itu menuju tempat parkir hotel. Pria itu mengajak Naura ke apartemennya karena mulai sekarang Naura akan tinggal di apartemennya. Dia tidak mau Naura tinggal di kamar hotel miliknya karena kamar hotel itu tempat dimana dia tidur saat melakukan pemeriksaan hotel sebulan sekali, karena dia pemilik hotel tersebut. Nathan dan Naura masuk mobil bersama, lalu dia melakukan mobil dengan cepat hingga beberapa menit kemudian dia sampai di depan gedung apartemen mewah. Nathan menyuruh Naura turun dari mobil dan mengikuti dirinya untuk masuk ke kamar hotel. "Ikuti aku masuk ke apartemenku." "Ya Tuan." Mereka naik lift di gedung apartemen tersebut, Nathan mengetik lantai 5 di pintu lift. Lalu lift dalam hitungan mending sudah sampai di lantai 5 tempat Apartemen mewah milik Nathan. Dia membawa Naura masuk ke dalam apartemen miliknya itu. Saat itu juga Naura bertanya apa yang harus dia lakukan di apartemen itu. "Tuan, apa yang harus saya lakukan?" tanya Naura lagi. "Bantu aku mandi dan kamu akan tinggal di apartemen ini?" jawabnya dengan nada yang datar. "Apa? Saya tinggal di apartemen ini? Bukankah tadi Anda sudah mandi di hotel?" Naura bingung karena tadi Nathan sudah mandi lebih dulu di hotel. "Surat perjanjian kontrak yang kamu tanda tangani semalam berisikan kalau apartemen ini akan jadi milik kamu mulai hari ini. Siapkan air hangat dan aku tadi hanya membasuh mukaku saja karena aku ingin mandi dilayani oleh kamu." Nathan memang tadi tidak jadi mandi karena dia ingin cepat-cepat membawa Naura ke apartemennya. Naura segera masuk ke kamar mandi di dalam apartemen priadi Nathan tanpa banyak bertanya. Dia menyiapkan air hangat untuk CEO-nya mandi. Setelah itu Naura akan ke luar dari kamar mandi tersebut tapi Nathan masuk lalu menarik tubuh Naura masuk ke bath-up bersama dirinya. "Arrghhh... Pak! Kenapa Anda menarik saya ke kamar mandi ini?" tanya Naura yang saat ini tubuhku sudah duduk di atas Nathan dan mereka berada di dalam bath up. "Mandi-lah bersamaku, aku baru kali ini ingin seseorang mandi bersamaku," pinta Nathan. "Tidak! Saya malu, Tuan! Jangan keterlaluan, Anda hanya menggoda saya saja." Naura mencoba berdiri tapi Nathan malah memeluk Naura. "Diam-lah kamu itu milikku! Kamu harus membalas budi." Nathan menarik Naura kemudian mengubah posisi Naura agar berhadapan dengan dirinya lalu mulai menciumnya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN