28. Pulang Kerja

1815 Kata

                Hari ini, aku banyak menghabiskan hari di ruangan Mas Rifqi. Seperti bulan-bulan sebelumnya, akhir bulan pasti banyak sekali yang harus di kerjakan. Tadi ada Venti juga Mbak Sarah di ruangan ini, tetapi mereka sedang keluar sebentar untuk membeli map, selotip, dan beberapa keperluan lainnya. Kalau Tika dan Mas Eko, mereka standby di ruangan sejak tadi pagi. “Habis ini makan di luar yuk, Na? Cari menu baru. Kemarin saya lihat ujung jalan sana ada yang buka warung bakso lobster. Kayaknya sih, enak.”  Mas Rifqi yang dari tadi fokus pada layar komputer di depannya, tiba-tiba menoleh ke arahku. “Bakso lobster, ya? Pasti mahal, Mas. Akhir bulan itu saat-saat berhemat.” Aku menjawab jujur, meski nadaku terdengar bercanda. “Nanti saya traktir—“ “Nggak usah, Mas. Lagipula ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN