"Tidak perlu. Kita tidak perlu ke sana. Kalian segera pulang saja. Kita perlu pergi sejenak dari sini." Begitu kata-kata dari suaminya. Lalu tak lama, ia dan anak perempuannya dijemput dan dibawa pergi menuju bandara. Nisa yang awalnya tak perduli akan dibawa ke mana, ia heran ketika membuka tirai jendela mobil. "Kita akan ke mana, Ma?" "Mama juga tidak tahu, Nisa." "Lah? Bukannya harus konferensi pers? Nisa perlu menjelaskan ke semua orang kalau hubungan Mama dan Kak Ham--" "Jangan bicarakan anak tidak sopan itu lagi." Nisa menoleh dengan mulut ternganga. "Ma!" Mamanya tampak memejamkan mata sembari menyandarkan punggungnya di kursi mobil. "Turuti saja apa ucapan Mama. Lagi pula, masa depanmu tidak akan bagus kalau bersamanya." "Ma! Mana bisa begini! Mama dan Papa yang kem--" "S