Napas Cherry memburu, refleks ia kaget setengah mati, jantungnya masih berdegup dengan cepat. Sedetik kemudian, Cherry tercengang, ia tidak mengira kalau Angga telah menariknya sampai berhasil terperangkap ditembok. Cherry mengambil ludah, bereaksi masih tegang menatap wajah Angga yang sangat dekat dengannya. Tatapan Angga yang datar dan sukar diartikan membuat kadar Cherry yang membuncah dua kali lipat. Tangan Cherry terkepal dan berkeringat. Kenapa Angga selalu kaget dan takut begini? "Lo mau apa?" tanya Cherry gugup. Jujur, ia sangat kalut. Mendapati Angga yang masih diam sambil menatap dengan sorot mata yang tajam seperti elang membuat Cherry diambil salivanya untuk seperkian diambil. Cherry membantah kata lagi, "minggir, gue mau ke lapangan, tanya lo juga sama?" Alibi Cherry. Cher