Bagian 16 Pukul setengah enam pagi, Hamidah sudah tiba di rumah Kirana untuk menjemput sahabatnya itu. Ahmad yang menyuruh Hamidah untuk menjemput Kirana karena Hamidah memiliki motor. Ahmad tidak tega jika wanita yang dicintainya itu harus berjalan kaki ke sekolah, apalagi Kirana belum sepenuhnya sehat. "Kirana … o ... Kirana," panggil Hamidah dari atas motornya. Gadis berkacamata itu enggan untuk turun karena takut terlambat kalau harus mampir dulu. "Sebentar," teriak Kirana dari dalam. Sarapannya masih tersisa sedikit lagi dan Kirana langsung buru-buru memasukkan suapan terakhir ke mulutnya. Kirana tidak pernah menyisakan makanan walaupun hanya sedikit karena semua yang dilakukan ada hisabnya di akhirat kelak. Termasuk nasi. Sebutir saja akan dihisab. Bagaimana kalau satu sendok atau