Pukul: 21. 00 Setelah perginya Tania, kondisi ruangan kembali hening. Tidak ada yang memulai berbicara, atau memang tidak mau untuk memulai obrolan. "Istirahatlah." suruh Edgar lembut sambil membetulkan selimut Rachelta. Dari tadi wanita itu hanya diam dengan tatapannya kosong, dan hal itu membuat Edgar tidak tega melihatnya. "Rachelta." panggil Edgar lembut, dan wanita itu hanya menoleh menanggapinya. "Tidurlah, sayang." suruh Edgar sekali lagi. "Bisa kita pulang besok." pinta Rachelta. "Kau masih sakit." jelas Edgar sambil mengusap rambut wanitanya. "Tapi aku sudah tidak kuat di sini." ucap Rachelta. "Kalu begitu, lusa saja kita pulang. Aku akan bicarakan dengan Dokter dulu." ucap Edgar. "Sekarang tidurlah." lanjut pria itu. Rachelta menurut dan Edgar pun langsung p