"Bagaimana keadaanmu?" "Ya mendingan." Ia tak mungkin mengatakan malau keadaannya tak baik-baik saja. Karena memang sudah jauh lebih baik. Meski masih harus menginap di rumah sakit. "Ini bos kamu ya, Ser? Papa sudah kenal lama." Papanya mulai promosi. Lelaki itu membantunya agar dapat menaikkan punggung, ya agar bisa duduk. Rasanya tak enak kalau hanya berbaring. Ia hanya berdeham saja. Tak mau terlalu menanggapi kehadirannya di sini. "Juna juga yang membawamu ke sini." Sebenarnya sih ambulans. Ya setidaknya Serena jadi agak-agak tahu diri saat mendengar itu. Juna sih agak menunduk. Agak-agak malu kalau diperlakukan seperti ini. Walau sebenarnya Marwan juga punya maksud. Tentu saja untuk menaikkan pamornya di hadapan putrinya. Hahaha. Berhubung ia memang menyukai kepribadian Juna y