“Apa bisnis Tuan lancar hari ini?” tanya Zea membuka jas suaminya dengan senyuman diwajahnya. “Kurang lancar dan tidak menyenangkan,” jawab Tristan. “Benarkah? Apa rekan bisnis Tuan membuat Tuan jengkel?” “Benar.” Tristan menjawab. “Tapi kalian tidak berkelahi, ‘kan?” tanya Zea. “Tidak. Kami damai-damai saja, hanya aku langsung pulang.” Tristan menjawab. “Zea, kamu mau bertemu dengan seseorang?” “Siapa? Seseorang itu siapa?” tanya Zea. “Dengan seseorang,” jawab Tristan. “Aku tanya, Tuan, seseorang siapa?” tanya Zea mengulang pertanyaannya. “Dia yang mendukung hubungan kita,” kata Tristan. Yang dimaksud adalah Sandrina–Ibu sambungnya. Namun, ia tidak tahu mau menyebut Sandrina sebagai ibunya. “Siapa, Tuan? Orang yang mendukung kita? Yang tahu hubungan kita?” tanya Zea menatap suam