Bab 17. Izin

1004 Kata

Zea membawa berkas di tangannya, namun Elis menyuruhnya langsung masuk, Zea menautkan alisnya dan bingung kenapa ia disuruh masuk, sementara kata Elen, ia bisa menitipkan dokumen ini ke Elis. Biasanya juga Elis akan menahan dirinya agar tidak masuk. Tapi, kali ini Zea di persilahkan masuk. Zea masuk ke ruang kerja Tristan dengan ragu, karena ia tidak mau membuat kesalahan. “Aku—” “Ada yang mau kamu katakan?” tanya Tristan. “Tidak ada. Hanya saja aku disuruh masuk oleh sekretaris Tuan. Katanya dokumen ini aku harus berikan langsung pada Tuan.” Zea menjawab. “Kamu bisa kan duduk disini?” tanya Tristan menepuk pahanya. “Untuk apa?” Zea bertanya. “Duduk di sini saja,” kata Tristan menepuk pahanya menyuruh Zea untuk duduk di pangkuannya. Namun, Zea ragu karena nantinya akan ada orang yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN