Keenan POV Semburat merah tampak di pipi Danisha. Bibirnya terlihat bengkak akibat ciuman panas kami tadi. " Tidurlah. Ini sudah malam. Kamu pasti capek." Kuusap kepalanya pelan. Danisha mengangguk. " aku ke dalam dulu kak." ucapnya sebelum berlalu dari hadapanku. " Sha.." kembali dia menoleh karena mendengar panggilanku. " dua hari kedepan aku tak bisa mengantar jemputmu. Besok pagi aku harus ke Kalimantan." " Kalimantan..." Danisha mengernyit. " iya.... Survey project disana. Kamu ga apa apa kan. " " iya kak ga papa. Aku bisa naik ojek online." jawabnya " besok kakak berangkat jam berapa. " " pesawat jam 9 pagi. " " besok Danisha ikut anter kakak me bandara ya. " " memang kamu besok ga kerja. " tanyaku. " ya kerja... Kakak berangkat jam berapa sih." " ehm jam 6 an mungkin.