PART. 28 TIGA PORSI

1250 Kata

Pak Zul sudah ke luar melewati pagar rumahnya, namun ia berbalik lalu berdiri di depan pintu pagar rumahnya yang dibiarkan terbuka oleh satpam. Satpam dan salah satu supirnya berdiri tidak jauh dari hadapannya. Tatapan mereka jelas menyiratkan kesedihan, karena akan ditinggalkan majikan mereka yang selalu bersikap baik kepada mereka. Pak Zul menatap rumah yang ia tinggali sekian lama, tentu banyak kenangan yang terukir di sana. Mata Zul berkaca-kaca, ia tidak menyesali keputusannya untuk pergi, ia tidak meratapi karena harus pergi tanpa membawa apa-apa. Pak Zul percaya, rezeki sudah diatur oleh Allah, yang penting ia mau berusaha. Ditatap satpam dan supir yang sudah bekerja dengannya cukup lama. "Titip rumah ya, kabari aku kalau terjadi sesuatu. Aku percaya pada kalian, kalian sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN