“Apa bahaya yang kau maksud adalah Paman Robert?” tanya Ressam sambil melirik ke arah jam tangannya. Penerbangannya masih sekitar 1 jam lagi. Tak mengerti juga kenapa Troy bisa mengatakan jika dirinya berada dalam bahaya. Padahal satu-satunya bahaya yang mengancamnya di negara ini tentu saja hanya Robert seorang. “Ini bukan ulah Robert, Ressam. Tapi ulah si gila Rudra itu. Dia menipumu. Dia melacak nomor ponselmu.” Jawaban Troy di seberang sana, membuat Ressam berpikir sejenak. Rudra alias Arthur itu rupanya masih belum berhenti juga. Sial! Apa dia harus benar-benar meledakkan kepalanya agar Arthur menyesal? “Kemungkinannya hanya ada satu, Troy,” ucap Ressam sehingga membuat Troy menjawab. “Apa?” “Rudra itu tidak akan berani menghadapiku secara langsung. Mengingat usul konyolnya k