Troy membawa mobil seperti orang kesetanan dan Resam yang berada di dekatnya justru terlihat tenang meski luka di tubuhnya membuat Troy ngeri. Troy sampai-sampai tak habis pikir bagaimana sahabatnya itu masih sempat tersenyum beberapa kali. Entah apakah tubuh Ressam sudah mati rasa, atau otak pria itu yang sudah tidak waras “Apa kau tidak merasakan sakit?” tanya Troy ketika jarak menuju rumah sakit tinggal beberapa ratus meter lagi. Ressam yang Troy panggil hanya menoleh kilas. Sudut bibir itu mengetat, begitu rasa nyeri yang sejak tadi tak pernah mau meninggalkan tubuhnya walau sedikit saja kembali, dan membuatnya meradang. “Apa kepolisian sudah datang ke tempat tadi?” alih-alih menjawab pertanyaan Troy tadi, Ressam justru mengalihkan topik pembicaraan. Bagaimana pun dia sangat kha