Anthony merebahkan kepalanya di meja menatap gadis cantik di depannya. Ia tersenyum lalu menyingkirkan helaian rambut yang menutupi setengah wajah gadis itu. Hidung mancung dan mata bulatnya kadang membuat Anthony rindu pada seseorang. “Kak jangan tatap aku kayak gitu,” ucap Audrey sembari membuka perlahan matanya yang terpejam. Anthony tersenyum makin lebar. Adiknya tumbuh menjadi gadis yang cantik jadi tidak heran kalau banyak pria yang mendekatinya. “Mana bayaran kakak?” tanya Anthony seraya menegakkan tubuhnya. Audrey mengikuti gerakan Anthony. Mereka duduk di salah satu café yang ada di East Coast Road, Singapura untuk makan siang. Libur kuliah ini Audrey gunakan untuk bertemu kakaknya yang bekerja di negeri Singa. Setelah lulus kuliah di Amerika, Anthony memutuskan untuk tinggal