Tiba di depan pintu masuk, Izzy tersenyum lebar melihat rumahnya. Jarak dari pintu masuk sampai teras atas dipisahkan tangga yang lebar. Rumah Izzy seperti berada di atas bukit. “Rumahnya bagus sekali, Nona!” celetuk Maggie begitu antusias. Izzy tersenyum lebar dan mengangguk. Ponselnya bergetar tiba-tiba dan Izzy terpaksa menurunkan tas yang sedang ia bawa agar bisa memegang ponsel. “Halo?” “Babygirl, kamu sudah sampai?” tanya Devon menghubungi Izzy. Izzy tersenyum saat menjawab. “Ya, aku sudah di depan rumah.” “Naiklah ke atas. Lalu minta dua pengasuhmu untuk pergi membeli makanan di restoran Pounce de Leon tiga blok dari sini. Katakan jika kamu ingin masakan Kuba.” Devon memberikan instruksi yang membuat Izzy mengernyitkan keningnya tak mengerti. “Kenapa?” “Sudah lakukan saja. Ak