Saat bangun pagi, Izzy tidak ikut membangunkan Devon yang masih terlelap. Ia sempat duduk di pinggir ranjang memandangi pria yang tak lagi asing selama beberapa minggu ini baginya. Waktu berlalu begitu cepat dari pertemuan mereka kembali lebih dari 20 tahun mengetahui satu sama lain. “Ah, apa sudah kupikirkan!” desah Izzy pelan lalu berdiri dan berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Bahkan selesai membersihkan diri pun, Izzy tidak membangunkan Devon lagi. Ia memilih menghubungi Jacob dan kembali meminta maaf. “Kamu tidak salah, kenapa harus terus meminta maaf?” sahut Jacob dengan lembut berbicara pada Izzy. Izzy tersenyum seraya menoleh pada coffee maker yang sedang menyiapkan kopi lalu pemanggang waffle yang sedang bekerja. Ia sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Devo