“Ah, tolong jangan sampai Devon pacaran dengan wanita sedewasa itu!” desah Stevia meringis tak rela. Nisa jadi ikut tersenyum lalu membelai sisi lengan Stevia.
“Mungkin mereka hanya berteman,” cetus Amy berpendapat dan Katy ikut mengangguk.
“Sudah, jangan cemas seperti itu, Stevie. Devon sudah dewasa.” Stevia hanya menghembuskan napas panjang dan menggeleng pelan.
“Ah, perasaanku tidak tenang. Aku rasa aku harus bicara pada anak itu!”
Sementara itu, selama berada di dekat Izzy, keduanya selalu mengobrol sebelum tidur. Layaknya pasangan normal, Devon begitu betah mengobrol berjam-jam bersama Izzy.
“Apa impianmu sewaktu kecil?” tanya Izzy dengan suara lembutnya berbalik menyamping pada Devon yang sudah memandanginya dari awal.
“Jadi Presiden,” jawab Devon asal dan Izzy tertawa lagi. D
