Happy Reading ^_^
***
Bianca menatap Kakaknya yang akan menikah besok dengan tatapan jengkel. Tawanya benar-benar terdengar renyah sepanjang jalan dari ruang keluarga ke kamarnya untuk menghapus make up. Bianca mendengus.
“Ketawa aja teroooooossss! Lupa besok mau nikah? Kualat syukur.”
Dan bukannya menghentikan tawanya, kali ini kakaknya malah guling-guling di atas ranjangnya yang sudah dihias dengan indahnya. Bianca terpana karena kegesrekan Kakaknya. Maksudnya besok dia tuh mau menikah! Dan jangan lupakan kebaya midodareni yang belum dilepasnya. Tidak ada anggun-anggunnya sama sekali.
“Makasih ya, Dek, karena udah bikin ketegangan Mbak karena mau nikah besok lenyap. Big thanks banget pokoknya adeknya Mbak yang satu ini!” kata Kakak Bianca dengan sumringah.
“Mbak itu beso
