Yuk sebelum membaca biasakan untuk tap love dulu. Komennya juga ditunggu. Salam hangat dari aku ^_^
Happy Reading ^_^
***
Bianca masuk kamarnya dengan tangan yang terus mengipasi leher dan pipinya. Dia kepanasan berkat keluarganya yang kompak mengira dirinya hamil duluan makanya ingin cepat-cepat menikah. Padahal apa salahnya buru-buru menikah sih? Dia jauh dari Prana, tapi keluarganya malah berusaha mendekatkan mereka. Tapi pas dia sudah dekat dengan Prana dan ingin menikah, keluarganya malah suudzon.
Bapaknya masih mending karena bertanya secara lembut, tapi Kakaknya benar-benar frontal. Kata hamil, mantap-mantapan, sampai ciuman bibir –semuanya disampaikan tanpa canggung sedikit pun. Sekali lagi, orang yang akan menikah memang berbeda. Kurang ajar sekali, pikirnya.
Bi
