Informasi ll

1001 Kata
Tanpa disangka Saga menemui Jenderal Meyer untuk meminta izin membantu Aaron dan juga Saara menuju ke laboratorium penelitian. Baginya perjalanan kedua orang itu sangat penting karena mempengaruhi kelangsungan kehidupan di Bumi. Saga juga yakin jika nasib dari manusia dan Bumi berada di tangan Aaron. Memang hal itu belum ada buktinya atau tidak bisa dipastikan. Setidaknya ada harapan jika bumi akan kembali seperti sedia kala sebelum munculnya para zombie. Jadi harapan sekecil apapun Saga akan ikut mendukung langkah-langkahnya. Terlebih mereka berdua telah membantu rekan-rekannya sehingga mampu mendapatkan kemampuan yang luar biasa seperti sekarang. Saat ini Saga sedang berdiri tepat di depan meja Jendral mayor. Dia menunggu keputusan dari Sang Jenderal untuk mengijinkannya pergi bersama Ken, James dan juga Sean. Saka sangat berharap jika Jenderal Mayer tidak mempersulit dirinya sehingga dia bisa ikut rombongan Aaron. Alis Jenderal Meyer berkerut saat mendengar alasan dari Saga yang meminta izin dirinya meninggalkan markas Selatan. Alasan Saga dirasa sesuatu yang mustahil karena sampai sekarang para peneliti belum bisa menemukan serum virus yang membuat manusia menjadi zombie. Oleh karena itu Jenderal Mayor meyakinkan sekali lagi alasan kepergian dari Saga. "Apa kau yakin jika pemuda itu bisa membuat serum yang mampu menghambat kelajuan angka zombie di bumi? " Tanya Jendral Meyer. "Siap. Saya mendapatkan informasi itu dari Ken. Mereka bertiga berniat meninggalkan markas Selatan untuk membantu Aaron dan juga Saara agar bisa menemukan laboratorium secepatnya. " Jenderal Meyer semakin penasaran dengan identitas dari kedua orang itu. Sampai saat ini belum ada yang mampu menemukan serum untuk untuk virus zombie ini. Akan tetapi mereka justru mengklaim bisa membuat serum yang merupakan harapan dari bumi. "Satu lagi yang perlu saya laporkan. Menurut mereka bertiga, muncul makhluk yang sangat kuat dan berambisi menguasai dunia." Jenderal Mayer kini semakin tertarik dengan cerita Saga. Menguasai bumi adalah niatnya jadi dia ingin tahu bagaimana cara memperoleh kekuatan sehingga makhluk itu menjadi begitu kuat. Diam - diam Jenderal Mayer ingin menyelidiki siapa sebenarnya makhluk yang dimaksudkan oleh Saga. "Baiklah. Kau boleh ikut dengan mereka. " "Terima kasih." Saga pun pergi dari ruangan Jenderal Meyer. Dia sangat senang karena bisa ikut serta dalam misi pembuatan serum. Sementara itu, Jenderal Mayer segera mencari tahu makhluk yang dibicarakan oleh Saga. Dengan layar monitor satu-satunya masih berfungsi di zaman ini dia mencari tahu wujud makhluk kuat itu. Mulai hari itu, Jenderal Mayer betah berada di ruangannya untuk mencari tahu makhluk kuat itu. Meski menghabiskan waktu berjam- jam dia tidak akan menyerah untuk mendapatkan informasi bagaimana caranya mendapatkan kemampuan. *** Di halaman markas, Ken dan James berhasil menumbuhkan pohon- pohon dari biji- bijian yang mereka temukan di hutan kemarin. Semua pohon itu tumbuh besar dan siap untuk diambil buahnya. Tentu saja hal tersebut disambut dengan ribuan pujian dari para gadis yang menyaksikan kerja keras mereka berdua. Mereka tidak henti menyebut nama mereka berdua seolah mereka adalah seorang fans yang tergila-gila pada idolanya. "James lihat ke sini!" "Ken aku padamu!" Teriakan semua gadis itu membuat James dan juga Ken merasa malu. Mereka merasa menjadi idola. "Ken, James... dengar, Jenderal mengijinkanku ikut dengan kalian!" Seru Saga yang datang berlari ke arah mereka. "Benarkah? Aku senang mendengarnya. " James ikut senang meski dia agak khawatir dengan keselamatan Saga. Tapi berdasarkan sifat Saga, siapapun tidak akan bisa merubah keputusannya. "Ya, " jawab Saga. Ekspresi wajahnya serasa lebih hidup. "Baiklah, kita bicarakan hal itu nanti. Sekarang suruh warga yang ada di markas memetik buah untuk di makan." Ken memotong percakapan Saga yang kemungkinan besar keinginannya untuk ikut ditolak oleh Saara. Dia benar- benar tidak tega melihat Saga yang kecewa niatnya ditolak oleh gadis es itu. "Baiklah." Saga segera memberi instruksi ke salah satu prajurit. Lalu prajurit tadi naik ke menara di mana kamar- kamar pengungsi berada. Dia pun membuat pengumunan agar mereka turun dan makan buah dari pohon yang berhasil ditumbuhkan. Tak kurang dari lima menit, pengungsi di markas turun ke lapangan. Mereka ternganga melihat jika tanah tandus menjadi subur. Tak hanya tumbuh, pohon itu juga memiliki buah yang terlihat segar. Air liur mereka pun mulai terbit. "Silakan makan. Jangan berebut, di sekitar sana masih banyak yang tumbuh," ucap Ken. Para pengungsi pun berduyun- duyun menuju ke pohon-pohon yang tumbuh tak kurang dari sehari itu. Mereka nampak bahagia karena mengingatkan pada hari- hari sebelum zombie muncul. Apalagi tumbuhan hijau ini... Sudah lama mereka tidak melihat warna hijau alami. Tak jarang dari mereka menangis karena bahagia. Bagaimana tidak, biasanya pohon-pohon itu menjadi tempat bermain anak-anak. Akan tetapi pada zaman ini tidak ada anak-anak yang bisa selamat. Yang tersisa hanyalah remaja atau orang dewasa. Beberapa di antara mereka pasti mengingat anak-anak mereka yang tidak berhasil selamat. Namun apa boleh buat, zaman ini memang sangat keras. Di barak tempat Sarah dan Aaron beristirahat. Aaron tetap dengan acara tidurnya tanpa memperdulikan apa yang terjadi. Sedangkan Saara dia mengetahui jika para pengungsi sedang memakan buah yang ditemukan oleh Ken. Dia juga tahu jika ada salah satu dari juri di sini ingin bergabung dalam perjalanan menemukan laboratorium. Saara sama sekali tidak keberatan jika Saga bergabung. Dia juga berniat memberikan kristal zombie pada Saga karena menurut pengamatannya selama beberapa jam ini, pria itu juga memiliki tanggung jawab yang besar pada kemanusiaan. *** Jenderal Mayer akhirnya mendapatkan gambaran tentang makhluk kuat yang dimaksudkan oleh Saga. Dia melihat bagaimana seorang pria menghancurkan sekumpulan zombie yang melarikan diri dan mengambil kristal zombie dari kepalanya. Sebuah kesimpulan pun didapatkan oleh Jenderal Mayer. Dia tertawa terbahak- bahak karena tahu bagaimana mendapatkan kekuatan seperti anak buahnya. Keserakahan segera menyala di matanya. Kini tak ada yang bisa mencegahnya untuk mendapatkan kekuatan dan menjadi kuat seperti empat orang itu. "Ahaha bagus. Ini bagus sekali. Aku sangat berterima kasih dengan alat ini sehingga aku bisa menemukan jawaban dari teka teki yang ada." Jenderal Mayer jelas tidak mau menundanya lagi. Dia segera mencari cara agar bisa mendapatkan zombie dan mengambil kristal di kepalanya. "Aku akan mengambil alih semuanya dengan membentuk prajurit super. Dengan memiliki mereka, aku tidak akan terkalahkan oleh siapapun. Tidak ada senjata yang bisa menahanku." Rencana besar memerlukan kekuatan yang besar. Sekarang jenderal Mayer tahu caranya, tinggal eksekusi untuk mewujudkannya. Tbc.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN