68:ARGA-SEMUA JADI JAGOAN

1640 Kata

“Ayra?” panggil gue. Ada ekspresi ketakutan yang muncul di wajahnya. “Jagiya!” Sekali lagi, dengan nada yang sedikit gue tinggikan. Istri gue menoleh. Tangan ini gue ulurkan, memintanya mendekat. Daddy Max turun dari ranjang. Dan saat Ayra mendekat, gue memintanya duduk di samping gue. “Napas, Ay!” Ia menurut, bernapas dalam beberapa kali. Mengikuti instruksi gue yang membimbingnya. Begitu lebih tenang, satu tangannya melingkari pinggang gue, sementara gue memeluknya erat. “Dyra ada di sini, Abang,” ujar Ayra. “Dan dia ke sini pasti karena perintah Tama.” Sekarang gue yang bingung. “Emang Dyra sekuat itu, jagiya?” tanya gue. “Soalnya dia sempat mau nyeret aku, mindahin aku entah ke mana.” “Bukan!” tanggap Ayra. “Kalau yang mukul Abang, yang pakai sepatu kanvas hitam dan ada tato bur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN